Senin, 28 November 2011

Tips Menghilangkan Jenuh Dalam Bekerja :)



Saat bekerja tidak tertutup kemungkinan kita kan merasakan jenuh, kenapa tidak, kita setiap hari akan bertemu tempat yang sama, orang yang sama, bahkan pekerjaan sama. Oleh karena itu kita harus bisa mengatasinya agar kita tetap fresh saat bekerja.

Berikut beberapa tips agar anda tidak jenuh saat bekerja :
1. Tuliskan tugas sehari-hari anda.
Tulis daftar pekerjaan anda sehari-hari. Dan berikan tanda pada setiap pekerjaan yang sudah selesai anda kerjakan.

2. Minta lebih banyak tugas
Coba bicarakan dengan atasan anda dan minta lebih banyak pekerjaan, termasuk tanggung jawab yang lebih menantang. Bila memungkinkan coba meminta kepada atasan anda untuk bertukar posisi.

3. Menjadi panitia kegiatan yang dilakukan perusahaan
Bila perusahaan anda akan libur, usulkan untuk membuat liburan bersama. Ide anda perlu dilontarkan pada atasan. Berikan juga usulan tempat-tempat yang cocok untuk dijadikan tempat liburan. Bisa juga
anda mengusulkan untuk melakukan bakti sosial. Selain membuat anda lebih akrab dengan lingkungan kerja, hal itu juga bisa menunjukkan reputasi anda sebagai seorang pemimpin. Pasti anda mendapat nilai lebih dari atasan.

4. Menambahkan nilai pada pekerjaan anda
Anda bisa memperlihatkan pada atasan ada bahwa anda memiliki kemampuan lebih. Deskripsi pekerjaan anda hanya perlu menyelesaikan dan mengajukan laporan keuangan standar. Bila anda mampu, mengapa tidak mencoba melakukan analisa atau mengajukan format terbaru?

5. Ambil inisiatif dan mulailah proyek baru
Jangan menunggu perintah seseorang. Jadilah pro-aktif. Coba membuat data base baru, atau cari klien baru yang cukup potensial untuk perusahaan. Bisa juga mencoba menangani materi promosi perusahaan anda. Selalu komunikasikan dengan pengambil keputusan setiap langkah anda. Tujuan anda adalah menunjukkan kemampuan anda untuk bekerja, bukan membuat orang lain terlihat tidak mampu atau mencoba meraih posisi yang kosong.

6. Berpikirlah positif
Coba untuk selalu berpikir positif. Anda bosan karena hanya menangani email perusahaan, namun di satu sisi coba tumbuhkan pikiran bahwa anda diberi tanggung jawab mengkomunikasikan perusahaan dengan pihak-pihak lain.

7. Cobalah Istirahat
Bila kebosanan benar-benar merasuki anda dan mengancam karir anda, beristirahat sebentar. Pergilah makan siang atau minum kopi di kantin. Ajaklah satu atau dua kolega baru di tempat kerja anda untuk bergabung.

Minggu, 27 November 2011

Awass!! Email Dapat Membunuh Anda


lowongan kerja karir pekerjaan
Anda mungkin tidak percaya hal ini. Mustahil sebuah surat elektronik ini bisa membunuh seseorang secara perlahan. Namun begitulah kenyataannya. Sebagaimana riset yang dilakukan oleh para peneliti dari Buckinghamshire Chilterns University College, Inggris. Mereka telah melakukan percobaan terhadap para sukarelawan yang bersedia diteliti kesehatannya setelah berinteraksi dengan email. Ternyata, sukarelawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar menurun kesehatannya setelah mereka membuka surat-surat yang masuk ke dalam inbox email mereka. Apalagi bila surat tersebut berasal dari atasan mereka, tekanan darah mereka melonjak tinggi. Hal ini termonitor dari alat yang dipasang di tubuh mereka. Grafik yang mendeteksi menunjukkan peningkatan tekanan darah saat mereka membuka email yang berasal dari boss mereka. Kerja jantung juga semakin cepat bila email tersebut berisi nada ancaman dan peringatan keras akan kualitas kerja mereka. Dan stress tingkat ringan segera mereka alami bila nada ancaman tersebut berujung pada ancaman pemecatan.

Menurut Profesor Cary Cooper, salah seorang pengamat psikolog dari Inggris, sebaiknya email tidak dijadikan para atasan sebagai media untuk mendisiplinkan karyawan. Menyampaikan peringatan secara langsung lebih baik daripada lewat email. Karena email saat ini bukan hanya sebatas sarana pendukung sosial, namun malah bisa sebagai pemicu stress dan sumber media yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Dari salah seorang sukarelawan menyatakan kepada Cary Cooper bahwa dirinya memiliki ketakutan yang mendalam saat membuka email sewaktu masuk kerja di hari pertama setelah sebelumnya 2 minggu mengambil cuti.

Hasil riset ini telah dipresentasikan pada konferensi para ahli psikolog di Inggris. Kesimpulannya, kata-kata yang buruk dan keras dalam email bisa menurunkan tingkat kesehatan jiwa si penerimanya. Apalagi bila si penerima ternyata memiliki kondisi jiwa yang sedang labil. Hal ini akan menjadi beban pikirannya yang berujung pada penurunan kondisi fisik tubuh. Bila ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada pemberian nasehat dan jalan keluar, kondisi fisik yang dari luar terlihat sehat tapi dari dalam sangat parah ini akan hancur secara perlahan. Penyakit pun akan cepat hinggap dan menggerogoti, yang pada akhirnya bisa berakibat fatal!

Nah, apakah Anda seorang boss...? Mulai sekarang jangan pernah sekali-kali memecat karyawan Anda lewat email. Bisa-bisa Anda besoknya dijemput polisi karena telah "membunuhnya"! ***

Jumat, 25 November 2011

Fakta Antara Kentut dan Kesehatan



Kentut (flatus)
kaskus.com
Kentut (flatus) merupakan proses keluarnya gas yang telah dihasilkan di saluran pencernaan melalui anus. Walau kentut seringkali dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak sopan jika dilakukan di depan publik, tahukah Anda pentingnya kentut dalam kesehatan?


Kentut berasal dari gas-gas yang terdapat di dalam usus
Kentut berasal dari gas-gas yang terdapat di dalam usus. Gas-gas ini berasal dari udara yang tertelan saat seseorang makan/minum dan dari hasil pencernaan makanan yang tidak sempurna di dalam usus. Produksi gas dalam usus biasanya akan meningkat setelah makan. 





Gas yang terbentuk akan dibawa menuju ke rektum
Gas yang terbentuk akan dibawa menuju ke rektum (bagian akhir dari usus) melalui gerakan peristaltik usus yang juga akan membawa sisa pencernaan (feses). Gas atapun feses yang telah mencapai rektum akan menimbulkan keluhan yang serupa, yaitu rasa tidak nyaman di sekitar perut dan mulas. 


Kentut akan dikeluarkan melalui anus
Selanjutnya kentut akan dikeluarkan melalui anus secara tidak sengaja ketika tekanan di dalam rektum lebih besar daripada kekuatan sphincter anus, misal saat batuk, bersin atau orgasme ataupun dikeluarkan secara sengaja (sadar) dengan meningkatkan tekanan rektum dan mengurangi tekanan spincter anus sehingga gas tersebut mudah keluar. 



 

Mengapa Kentut Berbunyi?
Pengeluaran gas melalui sphincter anus biasanya akan menghasilkan suara yang khas akibat adanya vibrasi dari sphincter anus atau akibat gerakan menutup pantat. Suara yang dihasilkan dapat bervariasi (bisa keras, bisa juga tidak terdengar), tergantung dari kekuatan sphincter anus, kecepatan dari pelepasan gas dan faktor-faktor lain seperi air dan lemak tubuh.


Mengapa Kentut Berbau?
Selama bertahun-tahun diduga bahwa bau tersebut berasal dari skatole dan indole, yakni merupakan hasil proses pencernaan dari daging. Namun, dengan pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa bau tak sedap tersebut berasal dari gas yang mengandung sulfur, seperti methanethiol, hidrogen sulfida, dan dimethyl sulfida. Disamping itu, bau-bau tak sedap tersebut juga berasal dari sejumlah besar bakteri mikroflora di dalam usus dan adanya feses yang tertahan di dalam rektum.


Makanan Apa Yang Dapat Memicu Kentut?
Terdapat beberapa makanan yang dapat meningkatkan produksi gas dalam usus, diantaranya adalah makanan yang kaya akan akan polisakarida (terutama oligosakarida), seperti kacang-kacangan, produk susu, bawang, bawang putih, daun bawang, lobak, ubi jalar, kacang mete, gandum, ragi dalam roti, dan sayuran lainnya.



Apa Akibatnya Jika Kentut Tidak Dilepaskan?
Seseorang yang menahan kentutnya akan merasakan beberapa keluhan yang tidak nyaman akibat pengingkatan tekanan oleh gas tersebut dan pelebaran usus yang abnormal. Kentut yang ditahan dapat menyebabkan seseorang sulit untuk buang air besar.


Tertahannya gas di dalam usus
Tertahannya gas di dalam usus akan menyebabkan tekanan parsial di rongga usus lebih tinggi daripada tekanan parsial di dalam darah. Akibatnya, gas tersebut akan berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah di dinding usus, dan beredar ke seluruh tubuh. Darah yang sudah mencapai paru-paru akan melepaskan gas ini bersama-sama dengan udara pernapasan.


Kentut menunjukkan adanya aktivitas usus yang baik
Dari sisi kesehatan, kentut menunjukkan adanya aktivitas usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi dengan bius total perlu menunggu hingga tiba saatnya kentut sebelum dirinya diizinkan dokter untuk makan dan minum. Kentut sering dijadikan petunjuk oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya bahwa fungsi usus telah kembali normal. 
 


Syukurilah kentut

Karena kentut merupakan indikasi Anda sehat juga. Jadi syukurilah kentut.

Rabu, 12 Oktober 2011

MOTOR LISTRIK


MOTOR LISTRK



1. PENDAHULUAN  
Bagian ini menggambarkan ciri-ciri utama motor listrik. 


1.1  Dimana motor digunakan
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar  impeller  pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah ( mixer , bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. 


1.2 Bagaimana sebuah motor bekerja   
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama (Gambar 1): Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/ loop,  maka kedua sisi  loop , yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/  torque  untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa  loop  pada dinamonya   untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. 

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/  torque  sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.  Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):


Beban torque konstan  adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun  torque  nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque  konstan adalah  conveyors, rotary kilns , dan pompa  displacement  konstan.
Beban dengan variabel torque  adalah beban dengan  torque   yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel  torque  adalah pompa sentrifugal dan fan ( torque  bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). 
 Beban dengan energi konstan  adalah beban dengan permintaan  torque   yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin. 




Komponen motor listrik bervariasi untuk berbagai jenis motor, dalam bab 2 dijelaskan untuk masing-masing motor. 




2. JENIS MOTOR LISTRIK  
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor. Dafar para pemasok motor listrik tersedia di www.directindustry.com/find/electric-motor.html.

Gambar 3 memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Motor tersebut dikategorikan berdasarkan pasokan  input , konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini. 
Gambar 2. Klasifikasi Jenis Utama Motor Listrik
2.1 Motor DC 
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/ direct-unidirectional . Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan  torque  yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. 


Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
1. Kutub medan.  Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan  bearing  pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.   
  
2. Dinamo.  Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo   berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator.  Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.  Commutator  juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo   dan sumber daya. 

 

Gambar 3. Sebuah motor DC
(Direct Industry, 2005)



Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:    Tegangan dinamo   – meningkatkan tegangan dinamo   akan meningkatkan kecepatan    Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. 

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah,  penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan  rolling mills,  sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar.  Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya  sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. 

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo   ditunjukkan dalam persamaan berikut: 
 
Gaya elektromagnetik:   E = K ΦN
Torque :       T = K Φ Ia


 


Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo   (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan 
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T =  torque  electromagnetik
Ia = arus dinamo    
K = konstanta persamaan



2.1.1 Motor DC sumber daya terpisah/  Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/ separately excited. 

2.1.2 Motor DC sumber daya sendiri/  Self Excited : motor  shunt   
Pada motor  shunt , gulungan medan (medan  shunt ) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo .  




Gambar 4: Karakteristik Motor DC  Shunt
(Rodwell International Corporation, 1999)
Berikut tentang kecepatan motor  shunt  (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga  torque  tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. 

Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo   (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah). 


2.1.3 Motor DC daya sendiri: motor seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan  shunt ) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo   (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo .  Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
1. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
2. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. 
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan  torque  penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat  hoist  (lihat Gambar 5). 

 


 

Gambar 5: Karakteristik Motor Seri DC
(Rodwell International Corporation, 1999)







2.1.4 Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan  shunt.  Pada motor kompon, gulungan medan (medan  shunt ) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo  (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.

Sehingga, motor kompon memiliki  torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula  torque  penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat  hoist  dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).


                                      

Gambar 6: Karakteristik Motor Kompon DC
(Rodwell International Corporation, 1999)



2.2 Motor AC    
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan  "rotor" seperti ditunjukkan daalam Gambar 7. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. 

Keuntungan  utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya.  Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).   
2.2.1 Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki  torque  awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. 

            


Gambar 7. Motor Sinkron
(Integrated Publishing, 2003)







Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 7):   2
1. Rotor.  Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet.
Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC- excited , yang    dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
2. Stator . Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.    


Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003): 


 

 
Ns  = 120 f / P

 

Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi 
P= jumlah kutub 
2.2.2 Motor induksi   
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatanindustri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.


a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):4

1. Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: 

-  Rotor kandang tupai terdiri dari  batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak  slots  paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.   

-  Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator.  Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat  yang menempel padanya.


2. Stator. Stator dibuat dari sejumlah  stampings  dengan  slots    untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat   




 
Gambar 8. Motor Induksi  (Automated Buildings)






c. Klasifikasi motor induksi 
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):

1. Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan  stator , beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. 
 
2. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang.  Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri  menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,  belt conveyor , jaringan listrik , dan  grinder . Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. 

d. Kecepatan motor induksi 
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. 

Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip /geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban.  Slip  hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/   slip ring , dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/  slip ring motor ”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase  slip/ geseran (Parekh, 2003):
 

 %  Slip  = Ns  – Nb    x  100
                                                                                                    Ns
 

Dimana:
 Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM

e. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque
Gambar 9 menunjukan grafik  torque -kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang
sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):

1.Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan  torque   yang rendah (“ pull-up torque ”). 
2. Mencapai 80% kecepatan penuh,  torque  berada pada tingkat tertinggi (“ pull-out torque ”) dan arus mulai turun. 
3. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus  torque  dan  stator  turun ke nol. 



Gambar 9. Grafik  Torque -Kecepatan Motor Induksi AC
3-Fase   (Parekh, 2003)




3. PENGKAJIAN MOTOR LISTRIK 
Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana mengkaji kinerja motor listrik. 

3.1 Efisiensi motor lisrik 
Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk melayani beban tertentu. Pada proses ini, kehilangan energi ditunjukkan dalam Gambar 11. 
 


Gambar 10. Kehilangan Motor   (US DOE)



Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar yang dapat dikurangi hanya oleh perubahan pada rancangan motor dan kondisi operasi. Kehilangan dapat bervariasi dari kurang lebih dua persen hingga 20 persen. Tabel 1 memperlihatkan jenis kehilangan untuk motor induksi. 


Tabel 1. Jenis Kehilangan pada Motor Induksi  (BEE India, 2004)

Jenis kehilangan
Persentase kehilangan total (100%)
Kehilangan tetap atau kehilangan inti
25
Kehilangan variabel: kehilangan stator
I2R 34
Kehilangan variabel: kehilangan rotor
I2R 21
Kehilangan gesekan & penggulungan ulang
15
Kehilangan beban yang menyimpang
5

Efisiensi motor dapat didefinisikan sebagai “perbandingan keluaran daya motor yang dirgunakan terhadap keluaran daya totalnya.”Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah: 
1. Usia. Motor baru lebih efisien. 
2. Kapastas. Sebagaimana pada hampir kebanyakan peralatan, efisiensi motor meningkat dengan laju kapasitasnya. 
3. Kecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih efisien. 
4. Jenis. Sebagai contoh, motor kandang tupai biasanya lebih efisien daripada motor cincin-geser
5. Suhu. Motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total (TEFC) lebih efisien daripada motor  screen protected drip-proof  (SPDP)  Penggulungan ulang motor dapat mengakibatkan penurunan efisiensi.
6. Beban, seperti yang dijelaskan dibawah 


Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-100% dan akan paling efisien pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun dibawah 50% efisiensi turun dengan cepat seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Mengoperasikan motor dibawah laju beban 50% memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi motor yang tinggi dan faktor daya yang mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi yang efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor. 

                    

Gambar 11. Efisiensi Motor Beban Sebagian (sebagai fungsi
dari % efisiensi beban penuh)  (US DOE)


Untuk alasan ini maka dalam mengkaji kinerja motor akan bermanfaat bila menentukan beban dan efisiensinya. Pada hampir kebanyakan negara, merupakan persyaratan bagi fihak pembuat untuk menuliskan efisiensi beban penuh pada pelat label motor. Namun demikian, bila motor beroperasi untuk waktu yang cukup lama, kadang-kadang tidak mungkin untuk mengetahui efisiensi tersebut sebab pelat label motor kadangkala sudah hilang atau sudah dicat. 

Untuk mengukur efisiensi motor, maka motor harus dilepaskan sambungannya dari beban dan dibiarkan untuk melalui serangkaian uji. Hasil dari uji tersebut kemudian dibandingkan dengan grafik kinerja standar yang diberikan oleh pembuatnya. 

Jika tidak memungkikan untuk memutuskan sambungan motor dari beban, perkiraan nilai efisiensi didapat dari tabel khusus untuk nilai efisiesi motor. Lembar fakta dari US DOE (www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/10097517.pdf) memberikan tabel dengan nilai efisiensi motor untuk motor standar yang dapat digunakan jika pabrik pembuatnya tidak menyediakan data ini. Nilai efisiensi disediakan untuk: 
1. Motor dengan efisiesi standar 900, 1200, 1800 dan 3600 rpm 
2. Motor yang berukuran antara 10 hingga 300 HP
3. Dua jenis motor: motor anti menetes terbuka/  open drip-proof  (ODP) dan motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total/  enclosed fan-cooled motor  (TEFC)
4. Tingkat beban 25%, 50%, 75% dan 100%.


Lembar fakta juga menjelaskan tiga kategori metode yang lebih canggih untuk mengkaji efisiensi motor: peralatan khusus, metode perangkat lunak, dan metode analisis. 

Dengan kata lain, survei terhadap motor dapat dilakukan untuk menentukan beban, yang juga memberi indikasi kinerja motor. Hal ini diterangkan dalam bagian berikut.

3.2 Beban motor 

3.2.1 Mengapa mengkaji beban motor 
Karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi operasi yang normal, beban motor dapat diukur  sebagai indikator efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor daya dan efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar beban penuh. 

3.2.2 Bagaimana mengkaji beban motor 
Persamaan berikut digunakan untuk menentukan beban:   
 
                   Beban =    Pi x η    .
            HP x 0,7457
 

Dimana, 
η  = Efisiensi operasi motor dalam %
HP = Nameplate untuk Hp
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga fase dalam kW                                                                                   
i


Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban operasi berbagai motor di seluruh pabrik. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil. (mengakibatkan motor terbakar) atau terlalu besar (mengakibatkan ketidak efisiensian). US DOE merekomendasikan untuk melakukan survei beban motor yang beroperasi lebih dari 1000 jam per tahun. 

Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi motor yang beroperasi secara individu: 
1. Pengukuran daya masuk . Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan antara daya masuk (diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%. 
2. Pengukurann jalur arus.  Beban ditentukan dengan membandingkan amper terukur (diukur dengan alat analisis daya) dengan laju amper. Metode ini digunakan bila faktor daya tidak dketahui dan hanya nilai amper yang tersedia. Juga direkomendasikan untuk menggunakan metode ini bila persen pembebanan kurang dari 50%
3. Metode Slip.  Beban ditentukan dengan membandingkan slip yang terukur bila motor beroperasi dengan slip   untuk motor dengan beban penuh. Ketelitian metode ini terbatas namun dapat dilakukan dengan hanya penggunaan  tachometer  (tidak diperlukan alat analisis daya). 

Karena pengukuran daya masuk merupakan metode yang paling umum digunakan, maka hanya metode ini yang dijelaskan untuk motor tiga fase. 


3.2.3 Pengukuran daya masuk 
Beban diukur dalam tiga tahap. 

Tahap 1.  Menentukan daya masuk dengan menggunakan persamaan berikut: 
 
V x I x PF x  3
Pi  = 
   1000
Dimana,
Pi  = Daya tiga fase dalam kW
V  = RMS (akar kwadrat rata-rata) tegangan, nilai tengah garis ke garis 3 fase 
I  = RMS arus, nilai tengah 3 fase 
PF  = Faktor daya dalam desimal

Alat analisis daya dapat mengukur nilai daya secara langsung. Industri yang tidak memiliki alat analisis daya dapat menggunakan  multi-meters   atau   tong-testers   untuk mengukur tegangan, arus dan faktor daya untuk menghitung daya yang masuk. 

Tahap 2.  Menentukan nilai daya dengan mengambil nilai pelat nama/ nameplate  atau dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 
 
   0.7457
  Pr = hp  x         
       Î· r
 



Dimana,
P r  = Daya masuk pada beban penuh dalam kW 
HP  = Nilai Hp pada  nameplate 
ηr  = Efisiensi pada beban penuh (nilai pada  nameplate  atau dari tabel efisiensi motor) 

             
          Pi
             Beban=         x 100  %  
                             P r


 

Dimana,
Beban  = Daya keluar yang dinyatakan dalam % nilai daya
Pi  = Daya tiga fase terukur dalam kW
P r = Daya masuk pada beban penuh dalam kW

3.2.4 Contoh

Pertanyaan:
Pengamatan terhadap pengukuran daya berikut dilakukan untuk motor induksi tiga fase 45 kW dengan efisiensi beban penuh 88%.
 V = 418 Volt
 I = 37 Amp
 PF = 0.81
Hitung beban.

Jawab:
 Daya Masuk = (1,732 x 418 x 37 x 0,81)/1000 = 21,70 kW

 % Pembebanan = [21,70 /(45/0,88)] x 100 = 42,44 %



4. PELUANG EFISIENSI ENERGI 
Bagian ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja motor listrik. 

4.1 Mengganti motor standar dengan motor yang energinya efisien 
Motor yang berefisiensi tinggi dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi energi dibanding dengan motor standar. Perbaikan desain difokuskan pada penurunan kehilangan mendasar dari motor termasuk penggunaan baja silikon dengan tingkat kehilangan yang rendah, inti yang lebih panjang (untuk meningkatkan bahan aktif), kawat yang lebih tebal (untuk menurunkan tahanan), laminasi yang lebih tipis, celah udara antara stator dan rotor  yang lebih tipis, batang baja pada rotor sebagai pengganti alumunium,  bearing  yang lebih bagus dan fan yang lebih kecil, dll. 

Motor dengan energi yang efisien mencakup kisaran kecepatan dan beban penuh yang luas. Efisiensinya 3% hingga 7% lebih tinggi dibanding dengan motor standar sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 12. Tabel 2 menggambarkan peluang perbaikan yang sering digunakan pada perancangan motor yang efisien energinya. 



 
 

Gambar12. Perbandingan antara motor yang berefisiensi tinggi dengan motor standar
Biro Standar Indian)


Sebagai hasil dari modifikasi untuk meningkatkan kinerja, biaya untuk motor yang energinya efisien lebih besar daripada biaya untuk motor standar. Biaya yang lebih tinggi seringkali akan terbayar kembali dengan cepat melalui penurunan biaya operasi, terutama pada penggunaan baru atau pada penggantian motor yang masa pakainya sudah habis. Akan tetapi untuk penggantian motor yang ada yang belum habis masa pakainya dengan motor yang efisien energinya, tidak selalu layak secara finansial, oleh karena itu direkomedasikan untuk mengganti dengan motor yang efisien energinya hanya jika motor-motor tersebut sudah rusak. 


Tabel 2. Area Perbaikan Efisiensi yang digunakan pada Motor yang Efisien Energinya
(BEE India, 2004)


Area Kehilangan Energi
Peningkatan Efisiensi
1. Besi
􀂃 Digunakan gauge yang lebih tipis sebab kehilangan inti baja yang
lebih rendah menurunkan kehilangan arus eddy.
􀂃 Inti lebih panjang yang dirancang menggunakan baja akan
mengurangi kehilangan karena masa jenis flux operasi yang lebih
rendah
2. Stator I2R
􀂃 Menggunakan lebih banyak tembaga dan konduktor yang lebihbesar meningkatkan luas intang penggulungan stator. Hal ini akan menurunkan tahanan (R) dari penggulungan dan mengurangikehilangan karena aliran arus(I).
3 Rotor I2R
􀂃 Penggunaan batang konduktor rotor yang lebih besar meningkatkan potongan lintang, dengan demikian merendahkan tahanan konduktor (R) dan kehilangan yang diakibatkan oleh aliran arus (I)
4 Gesekan & Pegulungan
􀂃 Menggunakan rancangan fan dengan kehilangan yang rendah menurunkan kehilangan yang diakibatkan oleh pergerakan udara
5. Kehilangan beban yang menyimpang
􀂃 Menggunakan rancangan yang sudah dioptimalkan dan prosedur pengendalian kualitas yang ketat akan meminimalkan kehilangan beban yang menyimpang.

Area Kehilangan Energi  Peningkatan Efisiensi
1. Besi    Digunakan                        gauge  yang lebih tipis sebab kehilangan inti baja yang lebih rendah menurunkan kehilangan arus eddy.    Inti lebih panjang yang dirancang menggunakan baja akan mengurangi kehilangan karena masa jenis  flux  operasi yang lebih rendah. 
2.  Stator  I2R    Menggunakan lebih banyak tembaga dan konduktor yang lebih besar meningkatkan luas lintang penggulungan stator. Hal ini akan menurunkan tahanan (R) dari penggulungan dan mengurangi kehilangan karena aliran arus (I). 
3  Rotor  I2R    Penggunaan batang konduktor rotor yang lebih besar meningkatkan potongan lintang, dengan demikian merendahkan tahanan konduktor (R) dan kehilangan yang diakibatkan oleh aliran arus (I)
4 Gesekan & Pegulungan    Menggunakan rancangan fan dengan kehilangan yang rendah menurunkan kehilangan yang diakibatkan oleh pergerakan udara 
5. Kehilangan beban yang           Menggunakan rancangan yang sudah dioptimalkan dan prosedur menyimpang                  pengendalian kualitas yang ketat akan meminimalkan kehilangan beban yang menyimpang. 

4.2 Menurunkan pembebanan yang kurang (dan menghindari motor yang ukurannya berlebih/ terlalu besar)   
Sebagaimana dijelaskan dalam bab 3, beban yang kurang akan meningkatkan kehilangan motor dan menurunkan efisiensi motor dan faktor daya. Beban yang kurang mungkin merupakan penyebab yang paling umum ketidakefisiensian dengan alasan-alasan:
1. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor keamanan yang besar bila memilih motor. 
2.  Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan yang semestinya. Sebagai contoh, pembuat peralatan mesin memberikan nilai motor untuk kapasitas alat dengan beban penuh. Dalam prakteknya, pengguna sangat jarang membutuhkan kapasitas penuh ini, sehingga mengakibatkan hampir selamanya operasi dilakukan dibawah nilai beban.  
3. Dipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran pada tingkat yang dikehendaki, bahkan jika tegangan masuk rendah dalam keadaan tidak normal. 
4. Dipilih motor yang besar untuk penggunaan yang memerlukan  torque   penyalaan awal yang tinggi akan tetapi lebih baik bila digunakan motor yang lebih kecil  yang dirancang dengan  torque  tinggi. 

Ukuran motor harus dipilih berdasarkan pada evaluasi beban dengan hati-hati. Namun bila mengganti motor yang ukurannya berlebih dengan motor yang lebih kecil, juga penting untuk mempertimbangkan potensi pencapaian efisiensi. Motor yang besar memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada motor yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggantian motor yang beroperasi pada kapasitas 60 – 70% atau lebih tinggi biasanya tidak direkomendasikan.             Dengan kata lain tidak ada aturan yang ketat yang memerintahkan pemilihan motor dan potensi penghematan perlu dievaluasi dengan dasar kasus per kasus. Contoh, jika motor yang lebih kecil merupakan motor yang efisien energinya sedangkan motor yang ada tidak, maka efisiensi dapat meningkat. 

Untuk motor yang beroperasi konstan pada beban dibawah 40% dari nilai kapasitasnya, pengukuran yang murah dan efektif dapat dioperasikan dalam mode bintang. Perubahan dari operasi standar delta ke operasi bintang meliputi penyusunan kembali pemasangan kawat masukan daya tiga fase pada kotak terminal. 

Mengoperasikan dalam mode bintang akan menurunkan tegangan dengan faktor ‘v3’. Motor diturunkan ukuran listriknya dengan operasi mode bintang, namun karakteristik kinerjanya sebagai fungsi beban tidak berubah. Jadi, motor dalam mode bintang memiliki efisiensi dan faktor daya yang lebih tinggi bila beroperasi pada beban penuh daripada beroperasi pada beban sebagian dalam mode delta. 

Bagaimanapun, operasi motor pada mode bintang memungkinkan hanya untuk penggunaan dimana permintaan  torque  ke kecepatannya lebih rendah pada beban yang berkurang. Disamping itu, perubahan ke mode bintang harus dihindarkan jika motor disambungkan ke fasilitas produksi dengan keluaran yang berhubungan dengan kecepatan motor (karena kecepatan motor berkurang pada mode bintang). Untuk penggunaan untuk kebutuhan  torque awal yang tinggi dan  torque  yang berjalan rendah, tersedia  starter  Delta-Bintang yang dapat membantu mengatasi  torque  awal yang tinggi. 



4.3 Ukuran motor untuk beban yang bervariasi   
Motor industri seringkali beroperasi pada kondisi beban yang bervariasi karena permintaan proses. Praktek yang umum dilakukan dalam situasi seperti ini adalah memilih motor berdasarkan beban antisipasi tertinggi. Namun hal ini membuat motor lebih mahal padahal motor hanya akan beroperasi pada kapasitas penuh untuk jangka waktu yang pendek, dan beresiko motor bekerja pada  beban rendah. 

Alternatfnya adalah memilih motor berdasarkan kurva lama waktu pembebanan untuk penggunaan khusus. Hal ini berarti bahwa nilai motor yang dipilih sedikit lebih rendah daripada beban antisipasi tertinggi dan sekali-kali terjadi beban berlebih untuk jangka waktu yang pendek. Hal ini memungkinkan, karena motor memang dirancang dengan faktor layanan (biasanya 15% diatas nilai beban) untuk menjamin bahwa motor yang bekerja diatas nilai beban sekali-sekali tidak akan menyebabkan kerusakan yang berarti. 

Resiko terbesar adalah pemanasan berlebih pada motor, yang berpengaruh merugikan pada umur motor dan efisiensi dan meningkatkan biaya operasi. Kriteria dalam memilih motor adalah bahwa kenaikan suhu rata-rata  diatas siklus operasi aktual harus tidak lebih besar dari kenaikan suhu pada operasi beban penuh yang berkesinambungan (100%). Pemanasan berlebih dapat terjadi  dengan:
1. Perubahan beban yang ekstrim, seperti seringnya jalan/berhenti, atau tingginya beban awal. 
2. Beban berlebih yang sering dan/atau dalam jangka waktu yang lama.
3. Terbatasnya kemampuan motor dalam mendinginkan, contoh pada lokasi yang tinggi, dalam lingkungan yang panas atau jika motor tertutupi atau kotor.  
Jika beban bervariasi terhadap waktu, metode pengendalian kecepatan dapat diterapkan sebagai tambahan terhadap ukuran motor yang tepat (lihat bagian 4.8). 


4.4 Memperbaiki kualitas daya
Kinerja motor dipengaruhi oleh kualitas daya yang masuk, yang ditentukan oleh tegangan dan frekuensi aktual dibandingkan dengan nilai dasar. Fluktuasi dalam tegangan dan frekuensi yang lebih besar daripada nilai yang diterima memiliki dampak yang merugikan pada kinerja motor. Tabel 6 menampilkan pengaruh umum dari variasi tegangan dan frekuensi pada kinerja motor.  

Ketidakseimbangan tegangan bahkan dapat lebih merugikan terhadap kinerja motor dan terjadi apabila tegangan tiga fase dari motor tiga fase tidak sama. Hal ini biasanya disebabkan oleh perbedaan pasokan tegangan untuk setiap fase pada tiga fase. Dapat juga diakibatkan dari penggunaan kabel dengan ukuran yang berbeda pada sistim distribusinya. Contoh dari pengaruh ketidakseimbangan tegangan pada kinerja motor ditunjukkan dalam Tabel 7. 

Tegangan masing-masing fase pada sistim tiga fase besarannya harus sama, simetris, dan dipisahkan oleh sudut 120°. Keseimbangan fase harus 1% untuk menghindarkan penurunan daya motor dan gagalnya garansi pabrik pembuatnya. Beberapa faktor dapat mempengaruhi kesetimbangan tegangan: beban fase tunggal pada setiap satu fase, ukuran kabel yang berbeda, atau kegagalan pada sirkuit. Ketidakseimbangan sistim meningkatkan kehilangan pada sistim distribusi dan menurunkan efisiensi motor. 

Tabel 7. Pengaruh Ketidakseimbangan Tegangan dalam Motor Induksi  (BEE India, 2004) 
                                             

Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Persentase ketidakseimbangan dalam tegangan*
0,30
2,30
5,40
Ketidakseimbangan arus (%)
0,4
17,7
40,0
Kenaikan suhu (oC)
0
30
40

* Persen ketidakseimbangan tegangan = (penyimpangan maksimum dari tegangan tengah/ tegangan tengah) x 100

Ketidakseimbangan tegangan dapat diminimalisir dengan: 
1. Menyeimbangkan setiap beban fase tunggal diantara seluruh tiga fase                                                                       
2. Memisahkan setiap beban fase tunggal yang mengganggu keseimbangan beban dan   umpankan dari jalur/trafo terpisah   


4.5 Penggulungan Ulang  
Penggulungan ulang untuk motor yang terbakar sudah umum dilakukan oleh industri. Jumlah motor yang sudah digulung ulang di beberapa industri lebih dari 50% dari jumlah total motor. Pegulungan ulang motor yang dilakukan dengan hati-hati kadangkala dapat menghasilkan motor dengan efisiensi yang sama dengan sebelumnya. Pegulungan ulang dapat mempengaruhi sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya efisiensi motor: desain   slot   dan gulungan, bahan gulungan, kinerja pengisolasi, dan suhu operasi. Sebagai contoh, bila panas diterapkan pada pita gulungan lama maka pengisolasi diantara laminasinya dapat rusak, sehingga meningkatkan kehilangan arus eddy. Perubahan dalam celah udara dapat mempengaruhi faktor daya dan keluaran  torque .  
Walau begitu, jika dilakukan dengan benar, efisiensi motor dapat terjaga setelah dilakukan pegulungan ulang, dan dalam beberapa kasus, efisiensi bahkan dapat ditingkatkan dengan cara mengubah desain pegulungan. Dengan menggunakan kawat yang memiliki penampang lintang yang lebih besar, ukuran slot yang diperbolehkan, akan mengurangi kehilangan stator sehingga akan meningkatkan efisiensi. Walau demikian, direkomendasikan untuk menjaga desain motor orisinil selama pegulungan ulang, kecuali jika ada alasan yang berhubungan dengan beban spesifik untuk mendesain ulang. 

Dampak dari pegulungan ulang pada efisiensi motor dan faktor daya dapat dikaji dengan mudah jika kehilangan motor tanpa beban diketahui pada sebelum dan sesudah pegulungan ulang. Informasi kehilangan tanpa beban dan kecepatan tanpa beban dapat ditemukan pada dokumentasi motor yang diperoleh pada saat pembelian. Indikator keberhasilan pegulungan ulang adalah perbandingan arus dan tahanan stator tanpa beban per fase motor yang digulung ulang dengan arus dan tahanan stator orisinil tanpa beban pada tegangan yang sama. 

Pada saat menggulung ulang motor perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: 
1. Gunakan perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000 atau anggota dari Assosasi Layanan Peralatan Listrik. 
2. Ukuran motor kurang dari 40 HP dan usianya lebih dari 15 tahun (terutama motor yang sebelumnya sudah digulung ulang) sering memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada model yang tersedia saat ini yang efisien energinya. Biasanya yang terbaik adalah menggantinya. Hampir selalu terbaik mengganti motor biasa dengan beban dibawah 15 HP. 
3. Jika biaya pegulungan ulang melebihi 50% hingga 65% dari harga motor baru yang efisien energinya, lebih baik membeli motor yang baru, karena meningkatnya kehandalan dan efisiensi akan dengan cepat menutupi pembayaran harga motor. 



4.6 Koreksi faktor daya dengan memasang kapasitor 
Sebagaimana sudah dikenal sebelumnya, karakteristik motor induksi adalah faktor dayanya yang kurang dari satu, menyebabkan efisiensi keseluruhan yang lebih rendah (dan biaya operasi keseluruhan yang lebih tinggi) untuk seluruh sistim listrik pabrik.

Kapasitor yang disambung secara paralel ( shunt ) dengan motor kadangkala digunakan untuk memperbaiki faktor daya. Kapasitor tidak akan memperbaiki faktor daya motor itu sendiri akan tetapi terminal  starter nya dimana tenaga dibangkitkan atau didistribusikan. Manfaat dari koreksi faktor daya meliputi penurunan kebutuhan kVA (jadi mengurangi biaya kebutuhan utilitas), penurunan kehilangan I R pada kabel di bagian hulu kapasitor (jadi mengurangi  2biaya energi), berkurangnya penurunan tegangan pada kabel (mengakibatkan pengaturan tegangan meningkat), dan kenaikan dalam efisiesi keseluruhan sistim listrik pabrik. 

Ukuran kapasitor tergantung pada kVA reaktif tanpa beban (kVAR) yang ditarik oleh motor. Ukuran ini tidak boleh melebihi 90% dari kVAR motor tanpa beban, sebab kapasitor yang lebih tinggi dapat mengakibatkan terlalu tingginya tegangan dan motor akan terbakar. kVAR motor hanya dapat ditentukan oleh pengujian motor tanpa beban. Alternatifnya adalah menggunakan faktor daya motor standar untuk menentukan ukuran kapasitor. 

4.7 Meningkatkan perawatan   
Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu. 

Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. 

Perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi: 
1. Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian  bearings   dan rumahnya (untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada saluran ventilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor) 
2. Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui. 
3. Pemberian pelumas secara teratur. Fihak pembuat biasanya memberi rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan masalah, misalnya minyak atau gemuk yang berlebihan dari  bearing   motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran. 
4. Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat mengakibatkan sumbu as dan  bearings lebih cepat aus, mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan peralatan yang digerakkan. 
5. Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan pemasangannya benar. Sambungan-sambungan pada motor dan  starter   harus diperiksa    untuk meyakinkan kebersihan dan kekencangnya. 
6. Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran pendingin motor bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi kehilangan yang berlebihan. Umur isolasi pada motor akan lebih lama: untuk setiap kenaikan suhu operasi motor 10 C diatas  osuhu puncak yang direkomendasikan, waktu pegulungan ulang akan lebih cepat, diperkirakan separuhnya. 

4.8 Pengendalian kecepatan motor induksi   
Secara tradisional, motor DC digunakan bila kemampuan dikehendaki variasi kecepatan. Namun karena keterbatasan motor DC (sebagaimana dijelaskan dalam bagian 2), motor AC terus menjadi fokus bagi penggunaan variasi kecepatan. Baik motor AC sinkron dan induksi keduanya cocok untuk penggunaan control variasi kecepatan.  

Karena motor induksi adalah motor yang tidak sinkron, perubahan pasokan frekuensi dapat memvariasikan kecepatan. Strategi pengendalian untuk motor khusus akan tergantung pada sejumlah faktor termasuk biaya investasi, ketahanan beban dan beberapa persyaratan pengendalian khusus. Hal ini memerlukan suatu tinjauan rinci mengenai karakteristik beban, data historis pada aliran proses, ciri-ciri sistim pengendalian kecepatan yang diperlukan, biaya listrik dan biaya investasi. 

Karakteristik beban (dijelaskan di bagian 1) terutama penting dalam memutuskan apakah pengendalian kecepatan merupakan suatu opsi. Potensi terbesar untuk penghematan listrik dengan penggerak variabel kecepatan  (variable speed drive)  pada umumnya ada pada penggunaan variasi  torque , contohnya adalah pompa sentrifugal dan fan, dimana kebutuhan dayanya berubah sebesar kubik kecepatan. Beban  torque  yang konstan juga cocok untuk penggunaan VSD. 


4.8.1 Motor dengan beberapa kecepatan 
Motor dapat digulung menjadi dua kecepatan, dan perbandingan 2:1, dapat dicapai. Motor juga dapat digulung dengan dua gulungan terpisah, masing-masing memberi dua kecepatan operasi dan dengan begitu totalnya menjadi empat kecepatan. Motor dengan beberapa kecepatan dapat dirancang untuk penggunaan yang melibatkan  torque  konstan,  torque  bervariasi, atau untuk keluaran daya yang konstan. Motor dengan beberapa kecepatan cocok untuk penggunaan yang memerlukan pengendalian kecepatan yang terbatas (dua atau empat kecepatan, bukan kecepatan yang terus menerus bervariasi). Motor-motor tersebut cenderung sangat ekonomis dan efisiensinya lebih rendah dibanding dengan motor yang berkecepatan tunggal. 

4.8.2 Penggerak kecepatan variable/  Variable Speed Drives  (VSDs)
Penggerak kecepatan variable (VSDs) juga dikenal dengan  inverters   dan dapat mengubah kecepatan motor, yang tersedia dalam dari mulai beberapa kW hingga 750 kW. VSD dirancang untuk mengoperasikan motor induksi standar dan oleh karena itu dapat dengan mudah dipasang pada sistim yang ada.  Inverter   kadang dijual secara terpisah sebab motor sudah beroperasi ditempat, tetapi dapat juga dibeli bersamaan dengan motornya. 

Bila beban bervariasi, VSD atau motor dengan dua kecepatan kadangkala dapat menurunkan pemakaian energi listrik pada pompa sentrifugal dan fan sebesar 50% atau lebih. 

Penggerak dasarnya terdiri dari  inverter  itu sendiri yang merubah daya masuk 50 Hz menjadi frekuensi dan tegangan yang bervariasi. Frekuensi yang bervariasi akan mengendalikan kecepatan motor. 

Terdapat tiga jenis utama desain  inverter   yan tersedia saat ini. Ketiganya dikenal dengan Inverter  Sumber Arus (CSI),  Inverter  Tegangan Bervariasi (VVI), dan  Inverter  dengan Pengatur Lebar Pulsa/  Pulse Width Modulated  (PWM). 

4.8.3 Penggerak arus searah (DC)
Teknologi penggerak DC merupakan bentuk tertua pengendali kecepatan listrik. Sistim penggerak terdiri dari sebuah motor DC dan sebuah pengendali. 

Motor terdiri dari dinamo dan gulungan medan. Penggulungan medan memerlukan pembanmgkitan daya DC untuk operasi motor, biasanya dengan tegangan yang tetap dari pengendali. Sambungan dinamo dibuat melalui perakitan sikat dan  commutator . Kecepatan motor berbanding lurus dengan tegangan yang dipergunakan. 

Pengendali merupakan penyambungan rektifikasi fase control dengan sirkuit  logic  untuk mengendalikan tegangan DC yang dikirim ke dinamo motor. Pengendalian kecepatan dicapai dengan mengatur tegangan ke motor . Kadangkala sebuah  tacho-generator   dilibatkan untuk mencapai pengaturan kecepatan yang baik.  Tacho-generator  dapat digantungkan pada motor untuk menghasilkan sinyal umpan balik kecepatan yang digunakan dibagian dalam pengendali. 

4.8.4 Penggerak motor AC dengan gulungan rotor (motor induksi cincin geser) 
Penggerak motor dengan rotor penggulung menggunakan motor yang berkonstruksi khusus untuk menyempurnakan pengendalian kecepatan. Rotor motor dibuat dengan penggulungan yang diangkat keluar motor melalui cincin geser    pada sumbu motor. Gulungan tersebut disambungkan ke pengendali, yang menempatkan  resistor  variabel secara seri dengan gulungan. Kinerja  torque   motor dapat dikendalikan dengan menggunakan  resistor  variabel tersebut. Motor dengan gulungan rotor   sangat umum digunakan untuk motor 300 HP atau lebih. 


5. DAFAR PERIKSA OPSI   

Bagian ini memberikan daftar dari opsi-opsi efisiensi energi yang sangat penting untuk motor listrik. 
1. Mempertahankan tingkat pasokan tegangan dengan penyimpangan maksimum 5% dari nilai yang tertera dalam pelat nama/  nameplate . 
2. Meminimalkan ketidakseimbangan pada 1% untuk menghindari penurunan kekuatan motor.
3. Mempertahankan faktor      tinggi dengan memasang kapasitor sedekat mungkin ke  daya motor.
4. Memilih ukuran motor yang benar untuk menghindari ketidakefisienan faktor daya yang buruk.
5. Menjamin bahwa motor dibebani lebih dari 60% .
6. Melakukan strategi perawatan yang benar untuk motor.
7. Menggunakan penggerak variabel kecepatan (VSD) atau sistim dua kecepatan.
8. Mengganti motor yang ukurannya berlebih, ukurannya kurang dan yang gagal dengan motor yang efisien energinya. 
9. Penggulungan ulang motor yang terbakar oleh akhlinya. 
10. Mengoptimalkan efisensi transmisi dengan pemasangan dan perawatan poros,  belt , rantai, dan gir yang benar. 
11. Mengendalikan suhu ambien untuk memaksimalkan umur isolasi dan kehandalan motor, misalnya dengan menghindarkan kontak langsung dengan sinar matahari, menempatkan pada area yang berventilasi baik, dan menjaganya tetap bersih. 
12. Memberi pelumas pada motor sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya dan menggunakan gemuk atau minyak berkualitas tinggi untuk mencegah pencemaran oleh kotoran atau air. 

















7. REFERENSI

Automatedbuilding www.automatedbuildings.com/news/jul01/art/abbd/abbf2.gif

Bureau of Energy Efficiency (BEE), Ministry of Power, India.     Components of an Electric
Motor.  2005.

www.energymanagertraining.com/equipment_all/electric_motors/eqp_comp_motors.htm 

Bureau of Energy Efficiency, Ministry of Power, India.  Energy Efficiency in Electrical Utilities . Book 3. 2004

Bureau of Indian Standards.  Indian Standard Code for Motors – IS1231 . 

C.R. Nave, Department of Physics and Astronomy, Georgia State University.  How does an electric motor work?  In: Hyperphysics, Electricity and Magnetism. 2005  http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/hframe.html

DirectIndustry.  Virtual Industry Exhibition.  2005. www.directindustry.com

Electricians Toolbox Etc (E.T.E.).  Motor Characteristics.  1997. www.elec-toolbox.com/motorchar.htm

Integrated Publishing.  Synchronised Motors,  In: Neets, Module 01, Introduction to Matter, Energy, and Direct Current, Chapter 4, Alternating Current Motors. 2003 www.tpub.com/content/neets/14177/css/14177_92.htm

L.M. Photonics Ltd.  DC Motor Control.  2002. www.lmphotonics.com/vsd/vsd_02.htm

myElectrical.  DC Machine Construction . 2005. www.myelectrical.com/book/Machines/DC%20Machine%20Construction%20(Field%20Winding).aspx?%09%09%09ID=P040507102940  

Parekh, R., Microchip Technology Inc.  AC Induction Motors Fundamentals, AN887.  2003. www.microchip.com, ww1.microchip.com/downloads/en/AppNotes/00887a.pdf 

Rodwell International Corporation.  Basic Motor Theory.  On: Reliance Electric Motor Technical Reference home page, 1999. www.reliance.com/mtr/mtrthr.htm

US Department of Energy (US DOE).  Fact Sheet:Determining Motor Load and Efficiency.  Developed as part of: Motor Challenge, a program of US DOE 

www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/10097517.pdf